Translate

Selasa, 21 Mei 2013

Definisi dan Faktor Yang Mempengaruhi Proses Ekstraksi

Print Friendly and PDFPrintPrint Friendly and PDFPDF
1.     Definisi ekstraksi
Merupakan salah satu metode pemisahan suatu zat berdasarkan atas penggunaan pelarut yang tepat. Pelarut yang digunakan dapat berupa pelarut organic atau anorganik. Jika zat organic yang akan dihasilkan maka pelarut yang digunakan juga zat organic begitu pula sebaliknya untuk anorganik. Apabila pemilihan pelarut tidak sesuai maka hasil yang diperoleh sedikit atau bahkan tidak diperoleh sama sekali karena pelarutnya tidak tepat. Macam-macam ekstraksi proses pemisahan secara ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu:

  • -          Ekstraksi padat – cair
  • -          Ekstraksi cair – cair

Ekstraksi Padat-Cair
Ekstraksi padat - cair yaitu suatu metode pemisahan campuran terlarut yang terdapat dalam sampel padat missal: bahan alam, daun, rimpang , kayu dan sebagainya, dengan menggunakan pelarut organic. Contoh pemisahan minyak dari biji kemiri, kedelai, kelapa dan sebagainya.
Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi cair – cair adalah suatu peristiwa pemindahan suatu zat terlarut diantara dua pelarut yang saling bercampur. Ekstraksi ini sangat berguna untuk pemisahan secara cepat dengan menggunakan alat corong pisah atau berupa alat” counter current craig”.
Ekstraksi sedikitnya terdiri dari dua tahap, yaltu :

  1. Pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut,yait Setelah dikocok kemudian didiamkan maka Zat Terlarut akan terdistribusi dengan sendirinya kedalam dua pelarut tersebut.
  2. Pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin yaitu Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut yang pertama (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media ekstraksi).

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi yaitu
    1.       Ukuran Bahan
Pengecilan ukuran bertujuan untuk memperluas permukaan bahansehingga mempercepat penetrasi pelarut ke dalam bahan yang akan diekstrak danmempercepat waktu ekstraksi. Sebenarnya semakin kecil ukuran bahan semakin luas pula permukaan bahan sehingga semakin banyak oleoresinyang dapat diekstrak. Tetapi ukuran bahan yang terlalu kecil juga menyebabkan banyak minyak volatile yang menguap selama penghancuran.
    2.       Suhu Ekstraksi
Ekstraksi akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi, tetapi padaekstraksi oleoresin hal ini dapat meningkatkan beberapa komponen yang terdapatdalam rempah akan mengalami kerusakan
    3.      Pelarut
Jenis pelarut yang digunakan merupakan faktor penting dalam ekstraksioleoresin. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : daya melarutkan oleoresin, titik didih, toksisitas (daya atau sifat racun), mudah tidaknya terbakar dan sifatkorosif.
Dalam pemilihan pelarut harus memperhatikan beberapa faktor diantaranya adalah pemilihan pelarut pada umumnyadipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :

  1. Selektifitas Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukankomponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. 
  2. Kelarutan Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).
  3. Kemampuan untuk tidak saling bercampur Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh atau hanya secara terbatas larutdalam bahan ekstraksi.
  4. Kerapatan Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaankerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi.
  5. Reaktifitas Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen-komponen bahan ekstraksi.
  6. Titik didih Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didih kedua bahan itu tidak  boleh terlalu dekat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar