1. Definisi
ekstraksi
Merupakan
salah satu metode pemisahan suatu zat berdasarkan atas penggunaan pelarut yang
tepat. Pelarut yang digunakan dapat berupa pelarut organic atau anorganik. Jika
zat organic yang akan dihasilkan maka pelarut yang digunakan juga zat organic
begitu pula sebaliknya untuk anorganik. Apabila pemilihan pelarut tidak sesuai
maka hasil yang diperoleh sedikit atau bahkan tidak diperoleh sama sekali
karena pelarutnya tidak tepat. Macam-macam ekstraksi proses
pemisahan secara ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu:
- - Ekstraksi padat – cair
- - Ekstraksi cair – cair
Ekstraksi
padat - cair yaitu suatu metode pemisahan campuran terlarut yang terdapat dalam
sampel padat missal: bahan alam, daun, rimpang , kayu dan sebagainya, dengan
menggunakan pelarut organic. Contoh pemisahan minyak dari biji kemiri, kedelai,
kelapa dan sebagainya.
Ekstraksi Cair-Cair
Ekstraksi
cair – cair adalah suatu peristiwa pemindahan suatu zat terlarut diantara dua
pelarut yang saling bercampur. Ekstraksi ini sangat berguna untuk pemisahan
secara cepat dengan menggunakan alat corong pisah atau berupa alat” counter
current craig”.
Ekstraksi
sedikitnya terdiri dari dua tahap, yaltu :
- Pencampuran secara intensif bahan ekstraksi dengan pelarut,yait Setelah dikocok kemudian didiamkan maka Zat Terlarut akan terdistribusi dengan sendirinya kedalam dua pelarut tersebut.
- Pemisahan kedua fasa cair itu sesempurna mungkin yaitu Pada saat pencampuran terjadi perpindahan massa, yaitu ekstrak meninggalkan pelarut yang pertama (media pembawa) dan masuk ke dalam pelarut kedua (media ekstraksi).
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses ekstraksi
yaitu
1. Ukuran Bahan
Pengecilan ukuran bertujuan untuk memperluas permukaan
bahansehingga mempercepat penetrasi pelarut ke dalam bahan yang akan diekstrak
danmempercepat waktu ekstraksi. Sebenarnya semakin kecil ukuran bahan
semakin luas pula permukaan bahan sehingga semakin banyak oleoresinyang dapat
diekstrak. Tetapi ukuran bahan yang terlalu kecil juga menyebabkan banyak
minyak volatile yang menguap selama penghancuran.
2. Suhu Ekstraksi
Ekstraksi akan lebih cepat dilakukan pada suhu tinggi,
tetapi padaekstraksi oleoresin hal ini dapat meningkatkan beberapa komponen yang
terdapatdalam rempah akan mengalami kerusakan
3. Pelarut
Jenis pelarut yang digunakan merupakan faktor penting
dalam ekstraksioleoresin. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah : daya
melarutkan oleoresin, titik didih, toksisitas
(daya atau sifat racun), mudah tidaknya terbakar dan sifatkorosif.
Dalam pemilihan pelarut harus
memperhatikan beberapa faktor diantaranya adalah pemilihan
pelarut pada umumnyadipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini :
- Selektifitas Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukankomponen-komponen lain dari bahan ekstraksi.
- Kelarutan Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit).
- Kemampuan untuk tidak saling bercampur Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh atau hanya secara terbatas larutdalam bahan ekstraksi.
- Kerapatan Terutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaankerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi.
- Reaktifitas Pada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen-komponen bahan ekstraksi.
- Titik didih Karena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didih kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar