Translate

Selasa, 20 Maret 2012

MENGANALISIS KEMASAN PET COCA-COLA

Print Friendly and PDFPrintPrint Friendly and PDFPDF

BAB I
DISKRIPSI PRODUK
          Coca-cola merupakan produk minuman yang berbasis minuman berkarbonasi yang diinjeksi dengan gas CO2. Bahan baku utama dari coca-cola yaitu air, gula, CO2 dan konsentrat. Konsentrat ini di impor langsung dari coca cola company. COmerupakan gas yang mudah melepaskan diri dari produk yang diinjeksinya jika kesalahan dalam pemrosesan dan penyimpanan produk. Berikut adalah standar nasional kualitas CO2.
Tabel 3. Standar Nasional Kualitas CO2
No
Kriteria
Parameter
1
2
3
4
5
Rasa dan Bau
Kemurnian
Kadar Air
H2O
SO2
Normal
< 99,98 %
< 5 ppm
< 0,02 ppm
< 0,02 ppm
            Coca-cola dikemas dalam kemasan botol dengan ukuran 350 ml, 1000 ml, 1500 ml. Coca-Cola  ini di kemas dengan menggunakan kemasan PET (Poly Ethylene Terephthalate) yang masih setengah jadi (preform) sehingga perlu adanya pengolahan preform hingga menjadi botol. Pembentukan preform menjadi botol menggunakan sistem tiup dan cetak. Blow mould merupakan mesin untuk pembentukan preform, sistem kerjanya adalah memanasi preform hingga preform menjadi lunak dilanjutkan dengan peniupan dengan pipa dan pembentukan botol, pembentukan botol ini didalam cetakan botol. tahap terakhir dari sistem kerja blow mould adalah rinse, yaitu menyemprotkan air pada dasar botol bertujuan menjadikan botol kuat saat pengisian. Coca-Cola memiliki cari-ciri berbotol PET dengan label vertikal (ada sekat pemisah).
            Coca-cola dikemas dengan botol PET, PET itu sendiri banyak digunakan sebagai (pelapisan), terutama untuk bagian luar suatu kemasan sehingga kemasan memiliki daya tahan yang lebih baik terhadap kikisan dan sobekan. PET juga digunakan sebagai kantong makanan yang memerlukan perlindungan, seperti makanan beku dan permen. PET memiliki sifat :
  • tembus pandang, bersih dan jernih.
  • Permeabilitas uap air dan gas sangat rendah.
  • Memiliki sifat beradaptasi terhadap suhu tinggi (300°C) yang sangat baik.
  • Tahan terhadap pelarut organic, seperti asam-asam dari buah-buahan, sehingga dapat        digunakan untuk mengemas produk sari buah.
  • Tidak tahan terhadap asam kuat, fenol dan benzyl alkohol.
  • Kuat, tidak mudah sobek. Botol plastik yang menggunakan PET mampu menahan tekanan yang berasal dari minuman berkarbonat.

gambar produk Coca-Cola

BAB II
PENYIMPANGAN PRODUK 
2.1 Perubahan Produk secara Mekanis
Perubahan mekanis ini disebabkan oleh faktor teknis atau saat pengiriman, seperti getaran, tekanan serta benturan. Perubahan produk secara makanis ini berpengaruh terhadap kemasan coca-cola yang terbuat dari PET. Kemasan PET yang berkarakteristik transparan dan berpori dapat membuat botol mudah peyok karena takanan tinggi. Penyimpanan disuhu beku dapat menyebabkan botol coca-cola pecah.
2.2 Perubahan Produk secara Kimiawi
Perubahan produk secara kimia ini disebabkan oleh faktor kimiawi yang menyebabkan perubahan kimia pada produk yang dikemas. Perubahan produk secara kimia yaitu botol tidak tahan terhadap sinar ultivuolet sehingga CO2 mudah hilang. Penyimpanan yang salah dapat menyebabkan perubahan rasa. Perubahan rasa dapat mengurangi rasa sparkling yang memberi efek rasa segar.
2.3 Perubahan Produk secara Mikrobiologis
Perubahan produk secara mikrobiologi ini tidak begitu terlihat pada produk coca-cola. Mikrobiologi ini timbul dari penyimpanan yang tidak sesuai, seperti udara yang begitu lembab dan kotor. Mikroorganisme yang timbul dari kondisi seperti ini yaitu bakteri patogen dan salmonella. Bakteri ini akan mengkontaminasi produk coca-cola, sehingga produk tidak layak dikonsumsi.
BAB III
KESIMPULAN
            Coca-cola merupakan produk minuman yang berbasis minuman berkarbonasi yang diinjeksi dengan gas CO2. Bahan baku utama dari coca-cola yaitu air, gula, CO2 dan konsentrat. Coca-cola dikemas dalam kemasan botol dengan ukuran 350 ml, 1000 ml, 1500 ml. Coca-Cola  ini di kemas dengan menggunakan kemasan PET (Poly Ethylene Terephthalate) yang masih setengah jadi (preform) sehingga perlu adanya pengolahan preform hingga menjadi botol.
            Penyimpangan produk dapat dilihat dari perubahan produk secara mekanis, secara kimiawi, dan secara mikroorganisme. Untuk penyimpangan produk secara mekanis pada coca-cola yaitu botol pecah dan botol peyok. Untuk penyimpangan produk secara kimia yaitu perubahan rasa dan berkurangnya CO2. Sedangkan perubahan secara mikroorganisme yaitu produk terkontaminasi oleh bakteri patogen dan salmonella sp.

DAFTAR PUSTAKA 
Anonymousb. 2008. How It’s Made : Carbonated Soft Drink. http://www.restau-rantedge.com/index.phtml?catid=814. Tanggal akses 11 januari 2012
Blog resmi coca-cola amatil indonesia. http://www.coca-colaamatil.co.id. tanggal akses 19 maret 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar