Translate

Selasa, 18 Juni 2013

Nutrisi Untuk Atasi Sembelit

Print Friendly and PDFPrintPrint Friendly and PDFPDF
Sembelit merupakan frekuensi buang besar yang tidak normal dengan intensitas yang lama dan disertai dengan rasa sakit yang mengganggu saat BAB.

Kekurangan cairan dan serat makanan merupakan penyebab utama terjadinya sembelit meski banyak faktor lain yang juga turut mempengaruhinya.

Berikut ini adalah cara alternatif alami yang bisa Anda coba untuk mengatasi sembelit:


 Perbanyak Asupan Serat

Cara termudah untuk mengatasi sembelit adalah dengan meningkatkan serat. Asupan serat yang dianjurkan adalah sekitar 20-35 gram/hari. Untuk mendapatkan serat dalam jumlah yang cukup, cobalah konsumsi buah-buahan, sayuran, dan gandum.
Tetapi Anda harus waspada saat mengonsumsi serat, karena pemanfaatan yang berlebihan malah akan memperburuk konstipasi. Hal ini dapat diatasi dengan meminum air lebih banyak untuk membantu serat masuk ke dalam sistem pencernaan dengan lebih lancar.

Coba Herbal

Terapi herbal adalah pengobatan sembelit yang tertua, dan telah diterapkan dalam berbagai budaya di seluruh dunia. Umumnya obat pencahar herbal ini diramu dari bahan seperti biji rami, fenugreek, dan barley. Selain itu, senna, cascara segrada, dan tumbuhan lidah buaya juga dapat menjadi stimulan terapi sembelit.
Tetapi Anda harus waspada dalam terapi herbal ini, contohnya pada tumbuhan lidah buaya karena dapat menyebabkan kram. Selain itu, terapi herbal untuk sembelit memiliki efek samping saat berinteraksi dengan obat dan suplemen lain. Cobalah untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli kesehatan sebelum menggunakan terapi herbal.

Konsumsi Probiotik

Probiotik adalah bakteri baik di dalam usus yang bermanfaat untuk menyehatkan sistem pencernaan. Contoh probiotik adalah Lactobacillus, Bifidobacterium, dan Sacchromyces boulardi. Probiotik cukup efektif untuk mengatasi sembelit. Biasanya probiotik ini tersedia dalam bentuk suplemen dan terkandung dalam beberapa jenis makanan, salah satunya yogurt.

Penyebab
  • Pola makan yang tidak seimbang, seperti kurangnnya makanan berserat.
  • Kurangnya cairan yang menyebabkan feses mengeras.
  • Kebiasaan menunda buang air besar.
  • Usus kurang elastis
  • Kurang aktivitas gerak dan pekerjaan yang menuntut terlalu lama duduk. Hal tersebut menyebabkan usus besar kurang bekerja sehingga feses sulit turun.
  • Gangguan pada sistem pencernaan, seperti kanker dan radang dinding usus.
  • Efek samping obat tertentu seperti obat antidepresan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar