Translate

Selasa, 16 Oktober 2012

Teknologi Kayu Bambu dan Serat

Print Friendly and PDFPrintPrint Friendly and PDFPDF

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 latar belakang
Indonesia memiliki sedikitnya 4.000 jenis kayu yang tersebar di seluruh hutan negeri ini. Beberapa di antaranya termasuk jenis kayu komersial, kurang dikenal, dan sangat kurang dikenal (Metrotvnews.com, 2014) . Dari 4.000 jenis kayu tersebut di atas diperkirakan 400 jenis di antaranya dianggap penting karena merupakan jenis yang sekarang sudah dimanfaatkan atau karena secara alami terdapat dalam jumlah besar sehingga mempunyai potensi untuk memegang peranan penting pada masa yang akan datang. kelompok kayu kurang dikenal merupakan kayu yang mempunyai potensi yang cukup besar serta cepat tumbuh. Kayu kurang dikenal jenisnya relatif banyak dan tumbuh tersebar dalam suatu areal hutan yang luas sehingga perlu pengelompokan dalam penyaluran dan pemanfaatannya. Untuk itu jenisnya perlu dikenal dengan baik.
Demikian juga rotan, sebagai salah satu jenis hasil hutan bukan kayu di Indonesia, memiliki 300–350 jenis rotan, tetapi  baru ± 51 jenis saja yang sudah dimanfaatkan dan diperdagangkan (Jasni dan Rachman, 2000). Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan rotan masih terbatas pada jenis-jenis yang sudah diketahui manfaatnya dan laku di pasaran. Jenis-jenis rotan ini sudah menipis persediaannya dan kalaupun ada sudah jauh terdapat ke dalam hutan. Konsekuensinya adalah semakin berkurangnya populasi jenis tersebut. Di sisi lain, penebangan rotan tidak diimbangi dengan usaha-usaha pembudidayaannya dan selama ini belum ada usaha-usaha untuk mencari alternatif jenis pengganti rotan, akibatnya pemenuhan kebutuhan semakin berkurang.
Bambu memegang peranan penting. Bambu mempunyai Sifat Dasar Kayu dan Bukan Kayu 507sifat yang baik untuk konstruksi rumah dan jembatan, barang kerajinan, bahan penghara industri alat musik, tirai, peralatan dapur, sumpit dan lain sebagainya. Kurang lebih 1000 species bamboo dalam 80 genera, sedangkan di Indonesia ditemukan sekitar 60 jenis. Dalam penggunaannya di masyarakat, bambu menemui keterbatasan dalam penggunaan. Faktor yang sangat berpengaruh adalah sifat fisik mekanik, ketidak seragaman panjang ruas dan ketidak awetan terhadap organisme perusak.   Demikian data sifat dasar yang sangat terbatas sehingga penggunaan bambu masih sangat terbatas dan tidak efisien.  
Data jenis kayu dan rotan kurang dikenal serta bambu yang sudah terkumpul masih sangat minim dan jauh dari memadai, karena itu penelitian sifat dasar dan kemungkinan kegunaan dan pemanfaatan yang mencakup ciri-ciri jenis tersebut perlu digali. Pemanfaatan kayu, rotan dan bambu tidak hanya terbatas pada jenis tertentu, tetapi akan lebih meluas meliputi jenis yang kurang atau belum dikenal. Upaya ini dapat memberikan informasi mengenai pemanfaatan berbagai jenis kayu, rotan dan bambu yang selama ini tidak atau kurang digunakan sebagai penghara industri. Dengan demikian variasi jenis kayu, rotan dan bambu komersial menjadi lebih beraneka ragam untuk membantu penetapan pemungutan dan penggunaan jenis-jenis tersebut pada masa yang akan datang.

1.2 Tujuan
Menyediakan informasi mengenai potensi dari kayu, bambu dan serat berdasarkan sifat dasar kayu dan bukan kayu sebagai dasar diversifikasi penggunaan bahan baku untuk berbagai tujuan pemakaian. Dengan tersedianya informasi ilmiah mengenai jenis kayu dan rotan yang diteliti tersebut, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan acuan dalam pemanfaatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar