1. Potensi Akar Wangi
Akar
wangi(Vitiveria zizanioides (L,) memiliki cirri sebagai berikut;
Rumput menahun, tinggi dapat mencapai 1 meter. Batang lunak, beruas-ruas,
berwarna putih. Daun tunggal, bentuk pita, ujung runcing. Pelepah memeluk
batang, warna hijau keputih-putihan. Perbungaan bentuk bulir di ujung batang.
Buah padi, berduri, berwarna putih kotor. Akar termasuk akar serabut berwarna
kuning. Pemanfaatan akar wangi yaitu pada akar dan minyak atsiri yang
terkandung.
Tanaman
akar wangi dijumpai di Garut (daerah penghasil utama minyak akar wangi),
Wonosobo, Pasuruan dan Lumajang. Ditanam dengan system monokultur atau
tumpangsari. Toleran tumbuh di ketinggian 500 – 1.500 m dpl, curah hujan 1.500
– 2.500 mm per tahun, suhu udara lingkungan 17 – 27o C . Membutuhkan
sinar matahari yang cukup dan lahan terbuka atau tidak terlindung oleh tanaman
lain. Kondisi lahan terbaik adalah tanah berpasir atau daerah aliran abu gunung
berapi pada lereng-lereng bukit karena akar tanaman akan mudah dicabut pada
saat panen sehingga akar tidak ada yang tertinggal. Waktu penanaman setiap saat
sepanjang tahun, namun yang terbaik adalah di awal musin hujan. Pemangkasan
dilakukan pada saat usia tanaman 6 bulan untuk meningkatkan hasil sampai 10 %.
Pemanenan dapat dilakukan setelah tanaman berumur 8 bulan, namun untuk
memperoleh jumlah akar yang maksimum dan mutu minyak yang tinggi maka pemanenan
sebaiknya dilakukan setelah tanaman mencapai umur 14 bulan – 16 bulan. Jika
terlalu tua maka kandungan minyak atsiri akan mulai menurun. Hasil panen per
hektar rata-rata sekitar 15 - 20 ton basah.
2. Gambar